Hadis: Firman Allah 'Azza wa jalla kepada Adam, " Pisahkanlah Anak Cucumu yang Akan Dikirimkan ke Neraka, 999 Orang dari setiap 1000 orang!"
Diriwayatkan dari Abu said r.a: Rasulullah Saw. Bersabda, "Allah berfirman, 'Wahai Adam'. Adam menjawab,'Saya penuhi panggilan Engkau dengan segala kebahagiaan, dan segala kebaikan ada di tangan-Mu'. Allah menitahkannya, 'Pisahkanlah anak cucumu yang akan dikirimkan ke neraka!' Adam bertanya,'Berapakah yang akan dikirimkan ke api neraka?' Allah menjawab,'Dalam setiap seribu orang, yang dikirimkan ke neraka sebanyak sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang."' Rasulullah Saw. bersabda,"Peristiwa itu akan terjadi, ketika anak kecil menjadi beruban,(dan gugurlah kandungan semua wanita hamil, dan terlihat manusia didalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras)." Abu Said berkata,"Keadaan demikian itu membuat mereka resah," Para sahabat bertanya,"Wahai Rasulullah, siapakah diantara kami yang bisa menjadi satu antara seribu orang itu?" Rasulullah Saw. menjawab, "Bergembiralah! Karena dari Ya'jud dan Ma'juj yang seribu, sedangkan dari kamu itulah yang seorang; demi Zat yang jiwa Muhammad berada dalam genggamanNya, sungguh sangat besar harapanku agar kalian menjadi seperempat penghuni surga." Kemudian kami memuji Allah dan bertakbir kepada-Nya. Lalu beliau bersabda,"Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh aku sangat berharap agar kalian menjadi sepertiga penghuni surga,"Lalu kami memuji Allah dan bertakbir kepada-Nya." Kemudian beliau bersabda," Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh besar harapanku agar kamu menjadi separuh penghuni surga. Sesungguhnya, perumpamaan kalian dengan umat-umat lain adalah seperti sehelai bulu putih di kulit banteng hitam, atau seperti sebuah selar kaki keledai." (1:139-140-Sahih Muslim)[]
* jika ada non-muslim membacanya maka jika kamu tidak memahaminya sebenarnya kamu belum mempelajari tauhid islam. Wallahu'alam.
* jika ada non-muslim membacanya maka jika kamu tidak memahaminya sebenarnya kamu belum mempelajari tauhid islam. Wallahu'alam.
Ulasan